Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 18 Sep 2020

Persiapan Pamsimas 2021, Ditarget 30 Desa Diusul Jadi Sasaran Program


					Persiapan Pamsimas 2021, Ditarget 30 Desa Diusul Jadi Sasaran Program Perbesar

Liputan : Eli Leu

Beritaplano, Parigi Moutong – Persiapan penyelenggaraan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2021 untuk Kabupaten Parigi Moutong, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) menargetkan 30 desa diusulkan jadi sasaran program.

banner DiDisdik

“30 desa ini terbagi ada yang diusulkan menerima pendanaan dari APBD da nada yang diusulkan untuk APBN,” demikian diungkapkan Kepala Bidang Perencanaan Infrakstruktur dan Pengembangan Wilayah (PIPW), Sudiara ST kepada Beritaplano.com, di kantornya, Jumat (18/9/2020).

Hanya saja kata dia, pihaknya sedikit merubah strategi agar desa sasaran mencapai target. Sudiara mengatakan, kali ini sebelum dilaksanakan sosialisasi kabupaten (soskab), calon desa penerima disurati terlebih dahulu sehingga desa yang hadir saat soskab sudah siap menerima program Pamsimas 2021.

“Kita sementara kirim surat ke desa untuk persiapan program Pansimas 2021. Kita rubah strateginya, kita surati desa daftar prioritas yang akan diusulkan baru kita undang untuk Soskab sebab jangan nanti kita sudah undang desa tidak bersedia. Harapannya setelah habis sosialisasi desa seharusnya sudah siap menerima program,” jelasnya.

Sudiara mengatakan, seperti pengalaman sebelum-sebelumnya desa yang sudah diundang ternyata tidak semua bersedia menerima program Pamsimas, karena tidak  bersedia menganggarkan dana sharing 10 persen. Belum lagai kata dia, Program ini mewajibkan ada keterlibatan masyarakat secara swadaya.

banner Dinas Kesehatan

“Biasanya ada desa yang menerima Rp 200 atau 300 juta, jadi 10% dari itu dana sharing  dan keterlibatan masyarakat, itu biasanya yang jadi alasan desa belum bersedia menerima,”bebernya.

Selain itu kata dia, biasanya ada desa yang sudah berkomitmen merima program namun dipertengahan jalan terjadi pergantian aparat desa, sehingga aparat desa  yang baru tidak menyiapkan dana sharing.

“Putus kordinasi akhirnya sehingga desa itu dibatalkan. Itulah sebabnya ada pengalaman tidak capai target,” ujarnya.

Terkait itu, Sudiara menekankan agar fasilitator harus sering melakukan kordinasi ke  pemerintah desa dan kecamatan.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Mencengangkan, Sekelas BKPSDM Parimo Akui Keliru Terbitkan Tanggal SK Pemberhentian Pejabat Eselon 2

17 Februari 2023 - 00:14

Pejabat Eselon 2 Yang Dinonaktifkan, Pidanakan Bupati  Parigi Moutong

16 Februari 2023 - 17:48

Disdukcapil Parimo Sasar Siswa Rekam KTP

13 Februari 2023 - 21:15

Indonesia Siapkan Bantuan Uang Tunai Masing-Masing 1 Juta Dolar AS untuk Turki dan Suriah

11 Februari 2023 - 13:47

KTT G20, Jokowi: Kita Perlu WHO Yang Kuat dan Bertaring

15 November 2022 - 16:07

Urai Kemacetan Pantura, Tol Semarang-Demak Seksi II Siap Dibuka

14 November 2022 - 17:24

Trending di Pemerintahan