Liputan: Zahra Syafira
Parigi Moutong– Galian golongan C merupakan usaha penambangan berupa tanah, pasir, kerikil, marmer, kaolin, granit dan beberapa jenis lainnya. Pertambangan galian C ini akan menjadi primadona sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Parigi Moutong tahun ini.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Parigi Motong, Masdin kepada Beritaplano.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/3/2021).
“Minerba Galian C akan menjadi perhatian utama tahun ini. Jenis galian C itu bahan untuk pembangunan insfrastruktur, berupa batu dan pasir,” ujarnya.
Masdin mengungkapkan, menurut informasi yang terupdate, ada tujuh belas titik baru di bulan Oktober tahun kemarin yang sudah menghasilkan dan yang masih dalam proses evaluasi di lapangan.
“Untuk jumlah totalnya nanti kroscek lagi, yang pasti lebih dari 17 titik,” ungkapnya.

Untuk sumber PAD nya, BAPENDA menerima dari dua pihak, kata Masdin. Pihak pertama dari mereka yang mengkomersilkan secara perorangan atau kelompok dan yang kedua dari sisi proyek pembangunan.
“Dari perorangan atau kelompok kita mendapat lima persen dari harga jual mereka per ret. Sedangkan dari proyek pembangunan dapat sepuluh persen dari Pagu,” jelasnya
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan di lapangan, ia sudah melakukan pengawasan melalui Kepala Desa setempat. Hal itu perlu dilakukan agar lebih tertib.
“Bentuk pengawasan agar itu tidak bocor kita tugaskan mereka yang di desa lewat Kepala Desa. Nanti mereka diberikan insentif, kan ada Kantibmas dan Babinsa juga,” bebernya.
Ditanya terkait sumber pendapatan lainnya, seperti PAD dari sarang burung walet, Masdin mengatakan, tahun ini untuk objek tersebut malah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena tidak adanya ukuran yang dapat digunakan untuk mengawasi.
“Tahun ini walet turun dari sepuluh persen menjadi satu persen. Walaupun ada penurunan, walet tetap masih menjadi sumber PAD,” pungkasnya.