Penulis : Eli Leu
POSO – Pilih rebahan di akhir pekan atau jalan-jalan, kamu tim yang mana?. Andai kamu jadi tim yang pilih jalan-jalan, kamu bisa ajak keluargamu untuk berkunjung ke permandian air panas yang terletak di Desa Pantango Lemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.

Diperkirakan 8 KM dari jalan Trans Sulawesi untuk sampai ke lokasi permandian. Sepanjang jalan menuju Desa Pantango Lemba, Anda akan disuguhi dengan pemandangan yang indah, hamparan sawah berlatar gunung biru. Setelah menemukan gerbang yang terbuat dari bambu bertuliskan “Selamat Datang” dipastikan anda sudah memasuki Desa Pantango Lemba.
Sampai di Desa Pantango Lemba, ada papan informasi sebagai penanda jalan menuju ke lokasi permandian air panas. Di tengah pemukiman desa, ada papan bertuliskan “Permandian Air Panas 4000 meter” ditambahi tanda panah sebagai penunjuk arah.
Meski harus melewati lorong-lorong di pemukiman warga, Anda tidak akan tersesat. Setiap bertemu perempatan atau belokan, ada papan informasi yang jelas. Disinilah dibutuhkan kesadaran literasi, membacalah sebelum bertanya.
Dari pemukiman warga di Desa Pantango Lemba menuju tempat permandian air panas, kita akan melewati kebun yang isinya kakao, durian, cingkeh, pisang juga tanaman palawija milik warga setempat. Beberapa titik kita akan menanjak, tetapi tidak perlu khawatir karena jalannya sudah diaspal dan cukup lebar sehingga bisa dilewati kenderaan, bahkan mobil.

Lagi-lagi kita disuguhkan pemandangan alam yang indah setelah menanjak, mata kita akan dimanjakan dengan lebatnya pepohonan di sisi kiri jalan berlatar keindahan laut di kejauhan sana. Beberapa pengunjung suka berfoto ria di tempat ini. Katanya, rugi kalau hanya lewat saja.
Hawa hangat menyeruak, pertanda Anda memasuki lokasi permandian air panas. Ada palang di pintu masuk, bayar karcis Rp3.000/orang, parkir motor Rp2.000, mobil Rp3.000. Silakan masuk dan tinggal pilih mau berendam atau mandi-mandi di bagian mana. Ada aliran sungai alami, sudah ada sejak dulu. Pengelola lokasi permandian, memasang pipa dan membuat beberapa keran air di atas aliran sungai itu.
Tidak jauh dari situ ada kolam buatan yang dialiri dari sungai kecil tadi. Airnya jernih, hangat bahkan cenderung panas. Beberapa artikel kesehatan bilang, kandungan belerang yang menyebabkan air sungai menjadi panas, baik untuk kesehatan kulit.
Lokasi permandian ini dikelilingi pepohonan yang rindang, suasananya masih asri. Lebatnya pepohonan di sekitar menjadi rumah bagi hewan, menciptakan suara alam yang harmoni perpaduan suara gemercik air, riuh rendah suara burung, dan gesekan daun-daun diterpa angin. Memang, permandian air panas Pantango bukan sekadar menyuguhkan kesegaran tetapi juga keindahan alam, sangat cocok menjadi tempat melepas lelah di akhir pekan.
Di lokasi permandian ada warung milik warga setempat, ada gazebo, ada fasilitas MCK. Lokasinya bersih, nyaris tidak ada sampah plastik karena di beberapa titik strategis diletakan tempat sampah. Pengunjung tetap diimbau untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“2014 fasilitas penunjang sudah mulai dibangun oleh Dinas Pariwisata, tahun 2018 mulai dikelola dan pakai tarik tarif masuk. Dari sini saja, pernah dapat sekitar Rp16 juta dalam satu tahun untuk dimasukan sebagai pendapatan daerah dari sektor Pariwisata,” ujar pengelola lokasi permandian air panas Pantango Lemba, Ronal.
Hanya saja kata Ronal, semenjak pandemi COVID-19 mulai masuk di Kabupaten Poso, ada himbauan tidak menciptakan keramaian untuk menekan lajunya penyebaran virus Corona. Itu sangat mempengaruhi jumlah pengunjung, padahal sebelumnya di akhir pekan pengunjung bisa mencapai 100 orang, belakangan ini jumlahnya menurun.
Dia berharap, lokasi permandian air panas Pantango Lemba masih jadi pilihan keluarga untuk datang berlibur dan pengunjung diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan.