Informasi yang dihimpun media ini, PSBI berlangsung selama 7 hari diikuti 18 Desa yang masing masing desa membawa 89 orang peserta dengan mengikuti berbagai lomba seperti tartil dasar dan menengah, tahfiz yasin, tahfiz barzanji, baca asmaul husna, tahfiz jus ama anak anak, adzan anak anak, peragaan baju muslimah anak anak, sambra anak anak, puitisasi Al’Quran bahasa indonesia dan tajio anak anak, rabana WIA, jepeng anak anak, cerdas cermat anak anak dan khutbah.

Wabup dalam sambutannya mengatakan sebagai pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sangat mengapresiasi pelaksanaan PSBI bahkan harus terus digalakan, dikembangkan dan dibudayakan.
“karena jika tdk dilaksanakan trus menerus saya khawatir akan bergeser dengan pengaruh budaya barat yang kita ketahui bersama sangat bertentangan dengan budaya Islam,” ujarnya.
Selain itu Badrun Nggai mengharapkan, masyarakat agar mewaspadai radikalisme sehingga jangan ada konflik yang tidak diinginkan dimasyarakat Parigi Moutong yang tidak sesuai aturan negara bahkan tidak sesuai dengan aturan agama.
“Saya mengharapkan kepada kita semuanya bisa mengatasi dan bisa mengamankan daerah kita dan apabila ada tindakan oknum yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepemerintah desa dan pihak yang berwajib sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” paparnya.

Sementara itu Wagub dalam sambutannya mengatakan sangat menyambut baik kegiatan PSBI karena kecamatan kasimbar adalah satu satunya kecamatan dikabupaten Parigi Moutong yang masih eksis mengadakan kegiatan tersebut.
“Oleh karena itu patut kita beri apresiasi kepada camat kasimbar dan seluruh panitia PSBI yang telah melaksanakan PSBI pada malam hari ini,” ungkapnya.
Selanjutnya Wagub mengatakan agar bersama sama membangun daerah Provinsi Sulawesi Tengah dengan Visi Gubernur Sulawesi Tengah untuk menjadi Provinsi yang maju mandiri dan berdaya saing.
“Ini tentu menjadi salah satu motivasi kita untuk bekerja sungguh sungguh untuk membangun Provinsi Sulawesi Tengah yang kita cintai ini,” harapnya. (Humas Pemda Parigi Moutong)