Liputan : Eli
Beritaplano, Parigi Moutong – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) untuk usulan DAK 2021, meminta penambahan sarana persampahan. Hal itu diungkapkan Kepala DLH Parimo Irfan Maraila, kepada Beritaplano.com, di ruangannya.
Dikatakannya, sarana persampahan yang dia maksudkan diantaranya adalah armada yang akan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Jono Nunu.
“Itu sudah kami usulkan dalam rapat yang membahas usulan DAK untuk tahun 2021. Sebab kalau Triseda sudah cukup, hanya armada angkutan sampah dari TPS ke TPA. Kita punya lima unit armada yang berfungsi hanya tiga, satu rusak total, satu kadang bisa beroperasi kadang tidak,” jelasnya.
Selain itu kata dia, saat ini yang bisa dioperasikan di lokasi TPA Jono Nunu adalah mesin pencacah sampah ukuran kecil, sedangkan mesin pencacah sampah besar belum beroperasi karena kendala anggaran bahan bakar.
“Selama ini kita hanya pakai mesin kecil, kalau yang besar belum tetapi kita uji coba nanti 2021 sebab masih kendala dibahan bakar. Kompos yang dihasilkan dari mesin kecil sudah bisa memberikan gambaran bahwa ini akan menguntungkan jika kita pakai mesin besar,” ujarnya.
Irfan menambahkan, sampai dengan saat ini DLH dibantu 39 orang yang bekerja di bagian persampahan. Mereka kata dia, memiliki tugas penting untuk menjaga sirkulasi dan pengelolaan sampah dari TPS hingga TPA.
Itulah sebabnya kata dia, selain menganggap penting sarana prasarana persampahan, pihaknya juga sangat hawatir jika honorer bagian persampahan terkena dampak yang berkepanjangan dari pemotongan anggaran akibat pembiayaan covid-19.
“Kami sudah bicarakan itu, khusus petugas persampahan diupayakan bisa normal kembali honornya di bulan Juli Agustus dan September nanti. Pekerjaan mereka sangat penting bagi DLH, itulah sebabnya kita pikirkan dengan serius,” tutupnya.