Reporter : Eli

PLANO, Parigi Moutong – Ketua Komisi IV, Feri Budi Utomo meminta agar sekolah transparan soal Program Indonesia Pintar (PIP). Selaku mitra urusan pendidikan, pihaknya telah menerima laporan wali siswa terkait dugaan penyalahgunaan bantuan pendidikan untuk siswa.
“Saya sudah menerima laporan wali siswa SD Ampibabo terkait PIP, ada beberapa siswa namanya terdaftar sebagai penerima tetapi tidak bisa dicairkan alasanya sudah ditarik oleh Kementrian. Soal ini, kita akan tindak cepat, cari tau alurnya bagaimana dan satu minggu kedepan kita sudah harus tau dimana titik masalahnya,” jelasnya kepada sejumlah media, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu kemarin.
Dikatakannya, bantuan pemerintah tujuannya untuk kesejahteraan rakyat, diintervensi dari berbagai sektor termasuk pendidikan. Seharusnya kata dia, jika dikelolah secara transparan maka bantuan itu akan proporsional.
Salah satu penjelasan yang didapatkannya, keterlambatan penarikan bantuan PIP bisa menyebabkan pihak Kementrian Pendidikan menarik kembali dana tersebut. Namun kata dia, tentu ada alasan logis, mengapa sehingga terjadi keterlambatan penarikan oleh orang tua siswa.

“Mekanisme penyaluran bantuan PIP juga akan kami pertanyakan, sebab ada laporan dikeluhkan, ketika pergi dicairkan orang tua siswa, katanya sudah ditarik. Adalagi yang justru minta dibuat surat keterangan hilang buku rekening padahal Bank belum mencetak buku tersebut untuk orang tua siswa, tentu kita masih akan kroscek kebenaran informasi ini,” urainya.