Reporter : Eli

PLANO, Parigi Moutong – Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Parigi Moutong menggelar Festival Literasi Internasional (FLI) sebagai rangkaikan peringatan Hari Literasi Internasional, bertempat di lapangan Taman Literasi Toraranga Parigi, minggu (29/9).
Semarak FLI ini dirayakan dengan ragam kegiatan literasi, mulai dari pagi hingga malam hari, yang dihadiri mulai dari anak usia dini (Paud), tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, perguruan tinggi hingga peserta pendidikan non formal, dari Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM).
Pantauan media ini, kegiatan dibuka oleh Kepala Dikbud Adrudin Nur, tampak hadir Ketua Forum Tutor Pendidikan dan Kesetaraan Darman M,Pd, Forum PKBM Parigi Moutong, dan sejumlah pengelolah PKBM dan TBM yang ada di Kabupaten Parigi Moutong serta komunitas.
Kegiatan tersebut melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parigi Moutong (Dispusaka) dan didukung oleh Bidang Tata Ruang pada Dinas PUPRP Parigi Moutong.

Ketua pelaksana kegiatan, Imam kepada Beritaplano.com mengatakan, Festival Litersi Internasional di Parigi Moutong tahun ini mengusung tema “Baca Budaya, Rangkai Masa Depan”.

Tema ini kata dia, diangkat atas kesadaran kolektif bahwa budaya Parigi Moutong yang beragam adalah salah satu kekayaan daerah yang bukan hanya sekadar untuk diketahui, tetapi perlu dipelajari dan dituliskan untuk dilestarikan.
Itulah sebabnya kata dia, FLI kali ini menggelar ragam kegiatan seperti pertunjukan menari, kelas menulis, kelas mendongeng yang diikuti anak usia dini, malam puisi untuk umum, bedah buku, senam pelopor dan pelapor dari Forum Anak Daerah (FAD) , senam cuci tangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK-IJ) dan edukasi Gema Cermat dari Apoteker.
“Ada stand juga yang diisi Forum PKBM, Forum Anak Daerah, Perguruan Tinggi dan beberapa sekolah,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun media ini, FTBM menghadirkan dua penulis yang sudah dikenal di Sulawesi Tengah untuk mengisi kelas menulis, menghadirkan pendongeng professional dan beberapa pegiat literasi dari berbagai daerah yang ikut meramaikan dan mendukung kegiatan tersebut.