Reporter : Eli

PLANO, Parigi Moutong – Salah satu yang menajdi fokus DPRD Parigi Moutong tahun 2020 yaitu mengawal strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin, kepada Beritaplano.com mengatakan pihaknya optimis PAD Parigi Moutong bisa capai 200 milyar. Sebab kata dia, ada beberapa sektor yang dinilai belum serius diarahkan untuk menjadi sumber pendapatan daerah seperti bagi hasil pendapatan sektor perikanan laut, bagi hasil pertambangan, bagi hasil daerah non penghasil pertambangan, cukai tembakau, pajak penerangan jalan umum, dan beberapa sektor lain yang dianggap belum maksimal.
“Kami DPRD berupaya bagaimana bisa mendapatkan bagi hasil pemerintah pusat ke kita terutama sektor kelautan dan itu yang menjadi tanda tanya besar. Sektor kelautan perikanan sampai hari ini gelap, karena saya tidak tau dengan luasan wilayah kita sepanjang ini berapa bagi hasil untuk daerah kita,” ungkapnya belum lama ini.
Selain itu kata dia, DPRD juga belum mengetahui secara jelas berapa PAD dari sektor pertambangan umum. Sebab, diwilayah Parigi Moutong terdapat pertambangan industri berupa emas.

Ketidakjelasan ini kata Sayutin, membuat DPRD sulit melakukan pengawasan terhadap sektor-sektor pendapatan tersebut. Pihaknya tidak ingin dinilai ‘lalai’ melakukan pengawasan, apalagi yang sudah dapat dipastikan sektor itu nantinya dapat menambah kesejahteraan masyarakat lewat program pemerintah yang didanai dari APBD.
“Kita punya KNK, kabarnya sudah mempunyai izin pertambangan, tapi kita tidak mengetahui nilainya sampai sekarang. Walaupun secara kewenangan izin ada di wilayah Provinsi tetapi itu wilayah Parigi Moutong, harusnya kan ada bagi hasil. Bahkan, sebagai daerah non penghasil tambang migas, nikel dan batu bara dari hasil bumi di Banggai dan Morowali kita tetap harus mendapatkan bagi hasil. Kami akan tanya sama pemerintah pusat, berapa sebenarnya,” tandasnya.