Reporter : Basrul idrus

PLANO,Parigi Moutong – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Parigi moutong, gabungan mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Parigi moutong menggelar aksi damai di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sementara Parigi Moutong, mereka membawa sejumlah tuntutan untuk didengarkan dan ditindaklanjuti oleh wakil rakyat. Massa aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Parigi moutong, Kamis (03/10).
Pantauan Beritaplano.com, aksi damai tersebut dipimpin ketua aliansi mahasiswa Parigi Moutong Khalik Yusuf. Masa aksi menyampaikan sejumlah tuntutannya melalui perwakilan mahasiswa di hadapan sejumlah anggota DPRD di ruang rapat paripurna.
Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin Budianto Tongani kepada sejumlah media mengatakan, sebagai ketua lembaga wakil rakyat pihaknya mengapresiasi langkah mahasiswa yang menyuarakan aspirasi atas nama kepentingan rakyat. Aksi damai adalah cerminan demokrasi.
Namun kata dia, dari sejumlah tuntutan yang dibawa oleh mahasiswa ada beberapa yang harus dicermati oleh mahasiswa, misalnya terkait BPJS dan KUHP yang saat ini sudah dibicarakan ditingkat nasional untuk dirivew.

“Saya sebagai ketua DPRD Parigi Moutong sangat mengapresiasi mahasiswa yang melakukan aksi damai tadi beserta beberapa tuntutannya” ungkapnya.
Kata dia, terkait BPJS tidak substansial, sebab saat ini masyarakat miskin tetap ditanggung oleh negara. Juga terkait rancangan UU KUHP dan UU KPK yang sudah dibahas kembali ditingkat nasional.
Tambahnya, tuntutan terkait kantor perwakilan di wilayah Tinombo, Sayutin mengatakan secara tekhnis itu untuk mendekatkan pelayanan publik dan hal itu mendapat dukungan DPRD agar masyarakat dimudahkan.
“Justru DPRD mendorong pemerintah kabupaten untuk membentuk UPT dukcapil di lima dapil untuk proses penyelesaian KTP,Suket, akte lahir dan sebagainya itu yang kami harapkan dan itu yang paling mendesak di tahun 2020,” ungkapnya.
Lanjut dia, DPRD akan membuka ruang diskusi untuk seluruh Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) se Kabupaten Parigi Moutong untuk memberikan buah pikiran untuk kepentingan pembangunan.
“Kami akan buka ruang diskusi bagaimana kita menata Parigi Moutong,” tutupnya.