PARIMO – DPRD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah mendorong Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) setempat untuk melakukan komunikasi dengan Pertamina. Sehingga, akses kendaraan pendistribusian pupuk diprioritaskan saat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
I Ketut Mardika mengungkapkan bahwa masalah pengangkutan pupuk selalu terkendala dengan solar. Sebagai solusinya, dinas terkait meminta rekomendasi kepada Pertamina untuk memprioritaskan mobil pengangkut pupuk saat isi solar.
Menurutnya, jika Pertamina dapat bekerjasama, petani akan lebih cepat menerima pupuk subsidi untuk digunakan dalam penanaman padi.
Semakin cepat menerima pupuk maka semakin baik juga bagi petani, apalagi pupuk adalah berfungsi sebagai makanan tanaman padi, dan menjadi salah satu kebutuhan primer bagi petani sawah dalam meningkatkan hasil produktivitas pertaniannya.
“Jadi kalau tidak makan, tidak besar. Makanya tanaman padi sangat membutuhkan pupuk,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika pupuk mengalami keterlambatan untuk didistribusikan hingga April ini, tanaman padi dipastikan telah berusia tua, dan tidak lagi memerlukan pupuk.
Ia merasa perlu menyarankan solusi tersebut karena jika penyaluran pupuk tidak tercapai, akan bayak petani yang dirugikan dan juga pihaknya akan mendapat sorotan dari masyarakat karena merupakan wakil rakyat dan anggota komisi II DPRD Parimo yang membidangi pertanian.
Dia pun meminta, DTPHP setempat untuk melakukan komunikasi dengan pihak distributor pupuk subsidi, agar kendala BBM tidak selalu menjadi alasan keterlambatan penyaluran. Disamping itu, diharapkan ada solusi bersama yang dapat dihasilkan dari komunikasi tersebut.
“Makanya sekali lagi saya menyarankan agar situasi ini dicarikan solusi yang terbaik, kan Pertamina hanya memprioritaskan mobil penyalur pupuk pada saat tertentu saja, hanya sampai semua selesai di distribusikan,” pungkasnya Jum’at (25/03). (NS)
