Liputan : Eli
Beritaplano, Parigi Moutong – Program Guru Penggerak (PGP) adalah salah satu program unggulan Dirjen GTK Kementrian Pendidikan dan kebudayaan tahun 2020. Ada 56 kabupaten/kota di Indonesia untuk angkatan pertama. Di Sulawesi Tengah (Sulteng), hanya Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai Kepulauan yang yang menjadi sasaran program tahun ini dan dari 50 kuota yang diberikan ada sebanyak 300 orang yang mendaftarkan diri.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sunarti, kepada Beritaplano,com saat ditemui di ruang kerjanya, senin (14/9/2020). Kata dia, tugas guru penggerak yaitu menjadi inspirator bagi guru yang lain untuk selalu berinovasi dibidang pendidikan.
“Guru penggerak bukan hanya guru, boleh juga dari Kepala Sekolah, Pengawas, dan bahkan kita yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas guru penggerak untuk menjadi inspirator dan menggerakkan guru lain atau menjadi contoh,” jelasnya.
Kata dia, pendaftaran dibuka sekitar bulan Juni kemarin dan saat ini tahapannya sudah sampai dipengumuman hasil tes tulis. Dari yang mendaftar 300-san orang, setelah mengikuti berbagai tes tersisa kini 75 orang dan tahapan seleksi masih terus berlanjut untuk mencari 50 guru penggerak.
“Jadi akan dipilih 50 dari yang terbaik dari 300 orang itu. Jadi kita cukup bangga karena animo yang mendaftar cukup tinggi. Ini menandakan Parigi Moutong mendukung program-program yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk peningkatan karir dan profesi guru,” ujarnya.

Sunarti menambahkan, pendaftaran dan proses seleksi dilakukan secara online oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kata dia, tidak ada kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten/Kota untuk menentukan siapa yang terpilih sebagai guru penggerak.
“Tugas kami sejauh ini yaitu memfasilitasi proses pendaftaran, sehingga kami tidak bisa memastikan apakah 300 orang yang mendaftar ini sudah mewakili wilayah Utara sampai Selatan. Tetapi berdasarkan pantauan kami, yang mendaftar selain guru ASN dan non ASN, ada kepala sekolah dan pengawas jadi sudah ada keterwakilan,” bebernya.
Sunarti berharap, dari kuota 50 Guru Penggerak yang diberikan Kemdikbud bisa diisi penuh oleh pendaftar dari Kabupaten Parigi Moutong.
“Semoga pendaftar dari kita yang lulus bisa memenuhi kuota yang diberikan, sebab kalau tidak bisa jadi diisi dari daerah lain. Kemungkinan program ini akan berjalan di 2021, sehingga kami juga masih menunggu kelanjutannya sesuai petunjuk dari Dirjen,” pungkasnya.