Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 14 Jan 2021

Menteri PUPR Minta Pemkab Sumedang Evaluasi Izin Perumahan di Lokasi Rawan Longsor


					Foto : Istimewa Perbesar

Foto : Istimewa

Berita Plano  – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono meminta Pemkab Sumedang mengevaluasi izin perumahan yang dibangun di kawasan rawan bencana. Basuki berharap peristiwa yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, tak terulang. Kementerian PUPR, kata Basuki, bakal mengecek sejumlah pengembang perumahan yang ada di kawasan lokasi longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

banner DiDisdik

“Daerah ini rawan (bencana) semua. Harus keras (tak mudah memberikan izin perumahan) tapi harus bijak. Kita semua butuh ruang untuk rumah, iya, tapi harus dilihat (kawasan) yang aman, jangan sembrono,” kata Basuki saat meninjau lokasi longsor Cimanggung, Kamis (14/1/2021).

Basuki mengemukakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi perhatian serius terhadap bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) itu.

Dilansir dari iNews.id, Pemerintah, ujar Basuki, akan melakukan penanggulangan lebih serius. Alat berat akan dikerahkan ke lokasi longsor. Namun, karena areal lokasi kejadian sempit, dikhawatirkan tak dapat menampung alat berat yang akan didatangkan.

“Saya ke sini untuk meninjau lokasi longsor dan evakuasi. Karena ini (bencana tanah longsor Cimanggung, Sumedang) jadi perhatian pak Presiden (Joko Widodo). Saya diminta ke sini,” ujar Basuki.

banner Dinas Kesehatan

Terkait relokasi, Menteri PUPR menuturkan, pemerintah mendorong Pemkab Sumedang menyediakan lahan untuk memindahkan warga di lokasi bencana longsor ke tempat aman.

Saat ini, 200 lebih kepala keluarga (KK) di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung telah diungsikan. Rumah-rumah warga telah dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan yang dapat menelan korban jiwa. “PUPR akan membantu untuk itu (relokasi). Tanahnya akan disiapkan oleh Pemda,” tutur Menteri PUPR. Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 16.45 WIB.
Longsor susulan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB yang menyebabkan lebih banyak korban tertimbun karena saat itu banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan terhadap jumlah korban pada longsor pertama.

Peristiwa memilukan ini terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama dan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sumedang dan sekitarnya. Akibat tingginya curah hujan, tebing setinggi 20 meter di belakang permukiman warga runtuh. Pada operasi pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR) hari ke-6, Kamis (14/1/2021), total korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 24 orang. Saat ini tim SAR gabungan masih mencari 16 korban yang dinyatakan hilang akibat longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang ini.  Tiga korban yang ditemukan hari ini antara lain, Yayat (42), pada pukul 09.00 WIB. Kemudian, pukul 12.35 WIB, tim SAR gabungan menemukan korban berjenis kelamin perempuan. Terakhir, tim menemukan remaja M Yusuf berusia 13 tahun pukul 12.51 WIB.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Mencengangkan, Sekelas BKPSDM Parimo Akui Keliru Terbitkan Tanggal SK Pemberhentian Pejabat Eselon 2

17 Februari 2023 - 00:14

Pejabat Eselon 2 Yang Dinonaktifkan, Pidanakan Bupati  Parigi Moutong

16 Februari 2023 - 17:48

Disdukcapil Parimo Sasar Siswa Rekam KTP

13 Februari 2023 - 21:15

Indonesia Siapkan Bantuan Uang Tunai Masing-Masing 1 Juta Dolar AS untuk Turki dan Suriah

11 Februari 2023 - 13:47

KTT G20, Jokowi: Kita Perlu WHO Yang Kuat dan Bertaring

15 November 2022 - 16:07

Urai Kemacetan Pantura, Tol Semarang-Demak Seksi II Siap Dibuka

14 November 2022 - 17:24

Trending di Pemerintahan