Liputan: Zahra Syafira

Parigi Moutong – Sampah masih menjadi persoalan yang saat ini kerap dikeluhkan oleh masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, khususnya dalam kota.
Terkait itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Ramli, menanggapi bahwa pihaknya telah berupaya maksimal untuk menangani persoalan sampah.
Kepada Beritaplano.com, Ramli mengaku sudah bekerja semaksimal mungkin dalam menangani sampah yang ada di Parimo. Hanya saja dalam pelaksanaannya ada saja kendala yang menyebabkan penilaian masyarakat terhadap DLH terkesan kurang maksimal.
“Kemampuan pengangkutan sampah (mobil sampah) yang kita miliki tidak sebanding dengan jumlah sampah yang ada. Mobil yang ada saat ini enam buah. Tapi dua diantaranya rusak berat, jadi yang bisa beroprasi hanya empat, itupun sering rusak,” jelasnya saat ditemui Selasa (27/4/2021) di ruang kerjanya.

Bahkan Ramli mengungkapkan, beberapa kali ia menyewa alat berat untuk membantu mengangkat sampah yang ada di Pasar, akibat kurangnya mobil yang dimiliki saat ini.
Selain itu, permintaan untuk penambahan mobil pengangkut sampah sudah diusulkan namun hingga saat ini belum disetujui.
“Kita pernah usulkan untuk penambahan, tapi belum disetujui. Mungkin belum menjadi prioritas, karna masih banyak hal lain yang lebih penting. Kalau memang diterima, tiap kabupaten itu harusnya memiliki 10 unit mobil pengangkut sampah,” ungkap ia.
Belum lagi kata Ramli, rata-rata umur mobil sampah yang ada saat ini sudah tua, berkisar 5 sampai dengan 19 tahun.
Maka lanjutnya, untuk menimalisir sampah yang ada dijalan-jalan, mobil pengangkut sampah tidak hanya melakukan angkut sampah di pos utama saja, tapi juga mobail.
“Kita juga ada yang mobail, hanya saja jaraknya terbatas, wilayahnya dari Desa Olaya sampai Polres, di Desa Pangi,” bebernya.
Ditanya apakah ada kendala dari segi tenaga kerja, Ramli mengatakan, untuk tenaga kerja pengangkut sampah sudah cukup.
“Kalau dari segi pekerja atau tenaga Alhamdulillah kita cukup. Kendalanya ya itu, kurangnya mobil pengangkut dan seringnya rusak,” tutupnya.