Reporter : Eli

PLANO, Parigi Moutong – Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pada Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda), melakukan kajian tentang kecukupan gizi pada kelor untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Penelitian tersebut dilakukan bersama akademisi Universitas Tadulako (Untad) Palu di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
Pantauan media ini, rencana lokus kajian angka kecukupan gizi pada tanaman kelor untuk mencegah anemia pada Ibu hamil diputuskan lewat Focus Group Discusion (FGD). Pertemuan tersebut dihadiri asisten perekonomian dan Pembangunan dr Agus Suyono Hadi, sejumlah OPD terkait, Rumah Sehat Baznas, akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran Untad, Kamis (5/3/2020) di ruang pertemuan Bappelitbangda.
Pada kesempatan itu, dr Agus mengatakan, dia selaku asisten beberapa tahun yang lalu diminta untuk merumuskan ide apa yang akan dijadikan produk unggulan. Sehingga pihaknya membaca beberapa literatur untuk mencari tanaman yang mudah dibudidaya, sehat dan bernilai ekonomi. Kemudian memutuskan untuk membudidayakan dan mengolah tanaman kelor menjadi berbagai bentuk produk.
“Saya membaca banyak hasil penelitian dan saya menemukan kelorlah yang cocok dikembangkan disini, selain mudah ditanam bahkan hanya dijadikan pagar petani, kelor adalah tanaman berguna untuk kesehatan dan diminati hampir seluruh dunia,” jelasnya.

Dikatakannya, sudah merupakan langkah yang tepat Bappelitbangda melibatkan akademisi untuk mengkaji lebih jauh dampak dari tanaman kelor untuk ibu hamil. Sehingga masyarakat akan lebih percaya terhadap keunggulan tanaman kelor untuk kesehatan.
Pantauan media ini, FGD tersebut dipimpin Kabid Litbang Dipan Wiraksa, dihadiri akademisi Untad dr Indah, dr Ely, juga dihadiri dr Kaslan dari Rumah Sehat Baznas, Kabid Sosbud Bappelitbangda Sahid Badja, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas PMD dan sejumlah instansi dan pihak terkait lainnya.