Reporter : Faradiba

PLANO, Parigi Moutong – Miris, dipenghujung akhir tahun 2019, sebanyak empat dari 32 titik Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pansimas) yang di biayai dari APBN dan APBD tahun 2019 di Kabupaten Parigi Moutong “Jalan di Tempat”.
Berdasarkan cek fakta lapangan yang dilakukan media ini, ada empat lokasi proyek Pansimas yang tersebar di tiga Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong progres pekerjaannya baru berada di 1 persen.
Empat Lokasi yang saat ini progres pekerjaannya masih berada 1 persen yakni, desa Laemanta kecamatan Kasimbar, desa Matolele kecamatan Parigi Tengah, desa Sausu Taliabo dan desa Sausu Pakareme yang ada di kecamatan Sausu.
Bahkan parahnya, diketahui dari progres pekerjaan yang baru 1 persen tersebut namun pencairan keuangannya telah mencapai 25 persen.

Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat ( KKM) Pansimas desa Matolele kecamatan Parigi Tengah, Hasnudin yang ditemui media ini mengakui kebenaran pekerjaan proyek Pansimas yang ada di desa Matolele baru sekitar 1 persen.
Menurut Hasnudin, ada beberapa kendala dilapangan yang mengakibatkan proyek yang berbabdrol 300 juta tersebut “jalan ditempat”. Yakni diantaranya ketidak tersediaan tukang, pipa air yang belum ada dilokasi dan beberapa lagi lainnya.
Masih menurut Hasnudin, adapun anggaran yang telah dicairkan yakni kurang lebih Rp 60 juta atau sekitar 25 persen dari anggaran.
“Dari anggaran 60 juta, yang telah ada dilapangan yakni pasir, semen dan besi. Namun kami tetap optimis pekerjaan ini akan selesai di akhir tahun,” tutup Hasnudin.

Sementara ditempat terpisah, Satlak Pansimas desa Sausu Taliabo kecamatan Sausu, Kadek Sukamerta juga ikut mengakui bahwa progres pekerjaan Pansimas di desanya tersebut baru berada di angka 1 persen.
“Saat ini dari anggaran yang telah dicairkan sebesar 60 juta, kami baru belanjakan untuk besi, besinya sudah sementara di kerjakan,”ujarnya.
Namun untuk pengadaan pipa induk Pansimas yang belum ada saat ini, menurutnya itu dikerjakan oleh suplayer khusus yang telah diarahkan pihak fasilitator.
“Kami menerima saja apa yang di arahkan fasilitator,” ungkapnya.
Lanjut Kadek, walaupun dengan keadaan progres baru 1 persen, namun pihaknya tetap optimis akan menyelesai pekerjaan proyek tersebut tanpa harus menyebrang tahun.