Liputan: Zahra Syafira
Parigi Moutong– Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong, menargetkan untuk menambah jumlah Puskesmas Ramah anak di tahun 2021. Puskesmas Ramah Anak menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA).
Hal itu diungkapkan Kabid Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak, Kartikowati, S.KM,M.M.
Kepada Beritaplano.com dia mengatakan, pada tahun 2020 Kabupaten Parigi Moutong telah memiliki 14 Puskesmas Ramah Anak dan tahun ini harapannya bisa lebih banyak dibanding tahun kemarin.
“Kami sudah deklarasikan ke 23 kecamatan di Parimo. Tetapi setelah dievaluasi, ternyata baru ada 14 Puskesmas yang mencapai target kriteria. Semoga tahun ini bisa lebih banyak,” ujarnya
Terdapat beberapa penilian untuk menjadi Puskesmas Ramah Anak. Kartikowati menyebutkan, di antaranya ialah, pelayanan petugas terhadap anak atau pengunjung, penyuluhan bidan terkait pentingnya imunisasi juga gizi, serta penataan seperti adanya taman bermain yang bisa digunakan anak saat bosan menunggu antrian. Contoh terdekat yang bisa kita lihat adalah Puskesmas Parigi.
“Puskemas Parigi sudah memenuhi kualifkasi. Bisa dilihat mereka sudah ada taman bermain, sudah menempelkan stiker-stiker yang disukai anak-anak atau stiker tentang pentingnya imunisasi, serta contoh pelayanan dan penyuluhan yang baik dari petugas,” ungkapnya.
Kartikowati menambahkan, selain untuk Puskesmas yang Ramah Anak, di Parigi Moutong juga terdapat Sekolah Ramah Anak.
“Sekolah ramah anak saat ini berjumlah 19 sekolah, dari tingkat PAUD sampai SMA,” ucapnya.
Dicontohkannya, untuk PAUD ada sekolah Paud Nurul Tarbiyah, SD ada SDN 3 Parigi dan SDN 1 Bantaya, untuk SMP ada MTS Darussholin Nahdlatul Wathan, dan SMA ada SMAN 1 Parigi, juga SMKN 1 Toribulu.
Diketahui, Kabupaten Parigi Moutong sudah dinyatakan sebagai Kabupaten Layak Anak dengan predikat pratama pada tahun 2019 lalu. Namun tidak berhenti sampai di situ, pemerintah daerah melalui DP3AP2KB masih harus bekerja keras untuk meningkatkan predikatnya hingga mencapai utama.
Kartikowati mengatakan, untuk mencapai tingkat utama itu pihaknya harus merumuskan sejumlah program kegiatan guna mendukung upaya menaikan predikat KLA saat penilaian nanti.
Sehingga kata Ia, saat ini DP3AP2KB bersinergi dengan Dinas Kesehatan, Bappelitbangda, Dinas Pendidikan, Dinas Dukcapil juga beberapa OPD terkait lainnya untuk mendukung dengan mensinergikan program untuk menuju Parimo menjadi KLA berpredikat utama.