Reporter : Basrul Idrus

PLANO, Parigi Moutong – Mendukung capaian Kota Adipura, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parigi Moutong fokus menangani pengelolaan sampah khusunya dalam kota Parigi.
Hal itu diungkapkan, pelaksana tugas (Plt) kasi persampahan Irwan SKM kepada Berita Plano belum lama ini. Dikatakannya, salah satu penilaian penting dalam Adipura adalah kebersihan sehingga pengelolaan sampah menjadi prioritas.
“Setiap hari kita melakukan pembersihan dibeberapa titik di kecamatan Parigi, terutama di pasar sentral,” ujarnya.
Ditanya terkait cara penanganan sampah dalam kota, Irwan menjelaskan, selain dilakukan pembersihan ada jadwal rutin pengangkutan sampah.

Pemerintah juga sudah menyiapkan tiga armada pengangkut sampah yang difungsikan setiap hari. Namun dari tiga armada tersebut, satu dikhususkan untuk digunakan pemerintah kecamatan.
“Sekarang armada yang berfungsi dipasar hanya dua berhubung armada yang satunya telah diserahkan ke kacamatan diwilayah parigi ,karena tiap hari selasa rutin diadakan pembersihan jadi kami serahkan untuk pengangkutan lima kelurahan,” jelasnya.
Lanjut dia, pengangkutan sampah dilakukan secara rutin dua kali sehari, dari tempat pembuangan sementara ketempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di Desa Jono Nunu Kecamatan Parigi Tengah.
Ditanya terkait sistem pengelolaan sampah, Irwan mengatakan, di TPA Jono Nunu dilakukan pemilahan jenis sampah yang dilakukan secara mandiri oleh warga yang mencari nafkah dari penjualan sampah yang bisa didaur ulang. Petugas DLH melakukan tugas lain yaitu melakukan penimbunan sampah.
“Untuk pengelolaan sampah yang ada disana sementara diadakan penimbunan untuk kemudian menjadi kompos, tapi untuk saat ini terhenti karena alat yang digunakan rusak dan alat untuk memperbaiki sementara di pesan,” kata dia.
Dikonfirmasi terkait bantuan mesin pengelolaan sampah yang ada di Desa Jono Nunu, Irwan mengaku tidak mengetahui secara persis karena dirinya adalah pejabat yang masuk setelah bantuan mesin itu ada. Namun kata dia, pemerintah tengah mengupayakan agar sampah yang ada di TPA dikelolah dengan baik.
“Saya dengar sempat digunakan mesin itu memang ada dan pernah berfungsi, tetapi mesin itu sekarang rusak. Tetapi yang berfungsi saat ini yaitu mesin cacah dua unit dan itu yang difungsikan tiap harinya sekarang, hanya saja masih terkendala biaya operasional,” terangnya.