Liputan : Eli
PLANO, Parigi Moutong – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Parigi Moutong tahun ini menerima 30 calon Taruna Kelautan dan Perikanan (KP) untuk mengikuti pendidikan tinggi di Politeknik KP Bitung.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan, Yuliana Ngkuno S.IK, M,Si kepada Beritaplano.com saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/7/2020).
Dikatakannya, kerjasama antara pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) sudah terjalin sejak tahun 2012 silam.
“Kerjasama Pemda Parigi Moutong dengan (BPRSDM KP) yang bertanda tangan disitu Bupati dalam bentuk nota kesepahaman, turunannya itu kerjasama antara pihak sekolah tinggi dengan DKP parigi Moutong yang bertanda tangan adalah kepala dinas dan direktur,” jelas Yuli.
Kerjasama tersebut membuka peluang anak daerah bisa menempuh pendidikan di tiga perguruan tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Polteknik KP Sidoarjo, Polteknik KP Bitung.
Namun kata dia, karena adanya pandemi corona Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong tahun ini tidak dapat mengirim calon Taruna ke Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta dan Polteknik KP Sidoarjo.
“Karena tahun ini ada sistem zonasi dikarenakan wabah covid, Sidoarjo tidak menerima dari luar daerah Jawa kami alihkan ke Poltek Bitung. Di Bitung hanya ada pengolahan, penangkapan dan mesin. Sehingga kita tengah berupaya membangun kerjasama dengan Politeknik Bone sebab disana ada jurusan budidaya, kalau di Bitung tidak ada,” bebernya.
Yuli menjelaskan, ada dua cara masuk ke Politeknik Bitung yaitu jalur khusus dan jalur umum. Jalur khusus tidak perlu lagi mengikuti tes tulis, tetapi wajib mengantongi hasil pemeriksaan kesehatan fisik dari Rumah Sakit atau Klinik Kesehatan.
“Untuk khusus tidak ada tes tulis bagi anak nelayan, mereka hanya ukur tinggi badan berat badan, golongan darah, tes lari dan beberapa tes fisik lainnya,”
urainya.
Kata dia, tiap tahun masyarakat yang mendaftar semakin banyak, karena biaya sekolah ditanggung oleh pemerintah daerah. Harapannya, tahun depan Parimo bisa diberikan kuota lebih banyak lagi.
“Sejauh ini yang diterima hanya jurusan IPA dan IPS. Mereka bawa berkas, kami yang bantu kirim berkasnya secara online sampai mereka dinyatakan lulus berkas. Tim penguji kami datangkan dari sekolah sebab Parimo masuk rayon jadi daerah lain bisa masuk juga. Meski masuknya gratis, tes kesehatan pribadi yang agak mahal seperti pemeriksaan penyakit dalam, jantung, narkoba, gula darah, gigi, golongan darah, dan masih banyak lagi,” tutupnya.
