Reporter : Eli

PLANO, Parigi Moutong – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong, menggelar pertemuan untuk memfasilitasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penggerak percepatan pengarusutaman gender (PUG) melalui perencanaan anggaran yang responsif gender (PPRG) di aula Bapelitbangda, Rabu (30/10).
Kegiatan tersebut dibuka oleh staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs. Kamiludin Pasau mewakili Bupati Parigi Moutong. Dalam sambutanya dia mengatakan, gender merupakan suatu perbedaan sosial antara kaum laki-laki dan perempuan yang dititik beratkan pada perilaku, fungsi dan peranan masing-masing yang ditentukan oleh kebiasaan masyarakat dimanapun berada.
Sehingga kata dia, pengarus utamaan gender harus terefleksikan dalam proses penyusunan kebijakan yang menjadi acuan perencaan program dan kegiatan yang dibuat oleh seluruh lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah menjadi responsif gender.
“Melalui kegiatan fasilitasi OPD sebagai penggerak dalam percepatan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender ini, diharapkan dapat mendorong pengalokasian sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif, dapat dipertanggung jawabkan dan adil dalam memberikan manfaat bagi pembangunan,” ujar Kamiludin.

Sementara itu, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga pada Dinas P2AP3KB Dahniar, S.Pd, M.Si dalam laporannya mengatakan, pengarusutaman gender merupakan strategi yang di bangun untuk mengintegrasikan perspektif gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan.

Ia mengatakan, pelaksanaan integrasi PUG kedalam siklus perencanaan ditingkat pusat dan daerah diharapkan dapat mendorong pengalokasin sumberdaya pembangunan menjadi lebih efektif, dapat dipertanggungjawabkan dan adil dalam memberikan manfaat pembangunan bagi masyarakat.
“Kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang teori dan konsep gender yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang terjadi akibat dari perubahan keadaan sosial dan budaya masyarakat,” kata Dahniar. (Humas Parigi Moutong)