Liputan: Zahra syafira

Parigi Moutong– Tahun ini Dinas Koperasi dan UMKM Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, akan menggelar pelatihan untuk pelaku usaha. Pelatihan ini bertujuan untuk membuat pelaku usaha bisa bertahan di masa pandemic COVID-19 saat ini.
Hal tersebut diuangkapkan oleh Rahmad Rifai, Staf Program Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM, kepada Beritaplano.com saat ditemui di kantornya, Rabu (3/2/2021).
Dikatakannya, pelatihan tersebut akan dibuka untuk 120 peserta dan akan dibagi menjadi empat sesi.
“Rencananya akan diadakan empat kali sesi pelatihan. Satu kali pelatihan hanya untuk 30 orang peserta saja. Jadi jika empat kali maka peserta yang bisa ikut hanya 120 orang. Nanti pelatihan itu juga mengakomodir pelaku usaha yang jualan onlie karena tidak kita pungkiri jualan di medsos cukup menjamur sekarang, apalagi saat pandemi,” ucapnya.

Lebih lanjut kata Ia, pelaku usaha yang akan dilatih itu, rencananya adalah UMKM yang potensial atau sudah menjalankan usahanya selama ini, bukan yang baru merintis.
Lanjut Rahmad Rifai, tahun ini akan ada pemateri dari bagian Koperasi kota Palu, Widyasuara. Pemateri kedua bagian UMKM diisi Praktisi pengusaha lokal, dan pemateri ketiga diisi oleh fotografer.
“Kita tambahkan fotografer untuk mengajarkan atau memberi trik-trik bagaimna cara pengambilan foto produk dengan bagus. Karena pemasaran secara online saat ini sedang menjadi tren, sehingga pelaku usaha harus punya ilmu yang mumpuni,” bebernya.
Ia menambahkan, pelatihan tersebut rencananya akan digelar pada bulan April mendatang atau memasuki triwulan II . Tetapi mengingat kondisi yang masih tingginya penyebaran virus corona maka Dinas Koperasi dan UMKM tentu akan melihat dan mempertimbangkan situasi daerah.
“Jika sudah dibolehkan mengumpulkan orang, bisa saja kegiatan ini terlaksana pada waktu yang direncanakan. Jika belum, nanti dilihat lagi kondisinya ke depan,” jelasnya.
Dikatakannya, ditengah pandemi seperti ini biasanya pelatihan digelar secara virtual. Namun untuk pelatihan UMKM hal itu tidak dimungkinkan karena akan ada praktek langsung bagi peserta pelatihan dan juga pertimbanganya tidak semua orang memiliki fasilitas pendukung seperti telepon pintar.