Reporter : Faradiba

PLANO, Parigi Moutong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menggelar lomba cipta lagu daerah dari lima suku-suku besar di Kabupaten Parigi Moutong. Lomba ini salah satu rangkaian untuk mendukung dan memeriahkan iven Kamaimo yang akan digelar 27 Oktober 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kebudayaan Sri Nur Rahma kepada Beritaplano.com selasa (22/10/2019) kemarin. Dikatakannya, lomba ini bertujuan untuk mengumpulkan lagu dan penyanyi asal Parigi Moutong sehingga nantinya bisa menjadi satu album kumpulan lagu daerah Parigi Moutong.
“Kita menyikapi permintaan masyarakat karena banyak yang sudah menciptakan lagu daerah dan penyanyi yang berkompeten yang tidak punya wadah. Jadi kita akan membuat album lagu daerah Parigi Moutong,” ungkapnya.
Kata dia, untuk mendapatkan satu album lagu daerah salah satunya yaitu dengan membuat lomba cipta lagu dari lima suku besar yang ada di Parigi Moutong, seperti suku Lauje, Tialo, Tajio, Kaili Tara dan Rai.

“Jadi lima etnis ini ada keterwakilannya nanti di album yang akan dibuat oleh Dikbud, kita membuat kompetisi dengan tema lagu tentang Parigi Moutong yang tidak berbau sara, pornografi dan politik,” tandasnya.
Dia menambahkan, setelah lagu terkumpul tugas Bidang Kebudayaan yang akan meramu kembali lagu-lagu itu menjadi layak untuk dikomsumsi. Tetapi dipastikan lirik dan nada tidak akan berubah.
“Yang berubah mungkin hanya aransemennya yang ketika orang mendengarnya ada rasa Tajio, Lauje, Tialo, Tara dan Rai,” ungkapnya.
Lanjut dia, pada akhirnya nanti akan dimasukkan unsur-unsur yang kental pada setiap kesukuan. Namun kata dia, dalam kompetisi tersebut tidak ada pemenang, sistemnya yang terpilih sesuai dengan kriteria juri.
“Untuk aransemen itu dari seniman Parigi Moutong, saat ini sudah banyak yang mendaftar, karena memang keinginan kita lomba ini berlaku untuk masyarakat Parigi Moutong dimanapun mereka berada,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk lagu yang diunggah di halaman facebook Bidang Kebudayaan akan dinilai oleh Budi Andi Cela (Jakarta) promotor sekaligus manager artis, Guntur Nur Puspito (Parigi) yang berkecimpung dalam dunia seni orchestra di Jogja, kemudian Adi Tangkilisan salah satu musisi Sulawesi Tengah.
“Mereka bertiga ini menilai lewat funpage untuk melihat kriteria, urusan penggarapannya mereka tetapi untuk aransemennya itu dari Parigi Moutong, setelah aransemen kemudian dikembalikan kepenciptanya tetapi nada dan lirik tidak akan berubah, penyanyinya kita akan ambil dari lomba penyanyi solo,” jelasnya.
Ditambahkannya, lomba penyanyi solo dibagi menjadi dua zona, zona pertama di wilayah Tinombo Selatan sampai dengan Moutong yang akan dilaksanakan tanggal 24 Oktober 2019, di wilayah Tinombo untuk lomba putera puteri. Zona kedua dari Kasimbar sampai dengan Sausu.
“Setelah mereka terpilih merekalah yang akan membawa lagu nada budaya, untuk lomba cipta lagu batasnya tanggal 25 oktober paling lambat diunggah dan tanggal 27 pengumuman,” kata dia.
Sedangkan untuk wilayah Kasimbar sampai Sausu batas akhir pendaftaran tanggal 28 sampai dengan 29 oktober 2019.
“Harapannya harus meregenerasi, pengkaderan, untuk kemajuan kebudayaan,” tutupnya.