Laporan : Faradiba
Berita Parigi Moutong – Sudah bertahun-tahun masyarakat Kasimbar yang menjadi pelanggan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) belum juga mendapatkan distribusi air bersih dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong.
Hal tersebut disebabkan, masih bermasalahnya Intake jaringan SPAM Kasimbar yang sudah cukup lama.
Plt Kepala Dinas PUPRP Parigi Moutong, Rivay, ST M.Si mengakui kerusakan Intake SPAM di unit Kecamatan Kasimbar mengakibatkan distribusi air bersih di wilayah tersebut sejak beberapa tahun terakhir mengalami gangguan.
“Sudah bertahun-tahun pelanggan SPAM Kasimbar tidak terlayani air bersih dikarenakan permasalahan di Intake,” ujar Rivay seperti dilansir dari PUPRPParigiMoutong.com.
Namun kata Rivay, dalam hal mengantisipasi masalah tersebut pihaknya sudah menurunkan tim teknis air bersih untuk menyelesaikan permasalahan itu.
“Kami turunkan tim untuk lakukan assessment dilapangan sekaligus perbaikan di unit Kasimbar sejak akhir Oktober 2020 lalu,” kata mantan Kabid Tata Ruang PUPRP.
Menurutnya, berdasarkan dari laporan tim yang dipimpin kepala UPTD SPAM Parigi Moutong, Nurdin ST, titik utama permasalahan pada Intake SPAM tersebut yakni dimana endapan/sedimen yang terus masuk ke bak Intake.
Selain itu, beberapa titik kebocoran pada pipa transmisi dari Intake ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga bermasalah. Solusi dari permasalahn tersebut kata Rivay, harus ada petugas yang setiap harinya melakukan pembersihan di bak Intake.
Lanjut Rivay, selain dua kendala yang telah disebutkannya, kendala utama yang sedikit menyulitkan pihaknya dalam hal perbaikan SPAM Kasimbar yakni, bahwa SPAM unit Kecamatan Kasimbar masih berada dibawah kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) III.
“SPAM Kasimbar masih dibawah kewenangan Balai Wilayah Sungai III Provinsi Sulteng, statusnya sama dengan SPAM Kecamatan Tinombo. Hingga saat ini belum ada serah terima ke Parigi Moutong. Hal itu yang menjadi kendala besar bagi kami untuk menangani langsung perbaikan di Intake itu,” bebernya.
Ditambahkannya, namun guna untuk upaya perbaikan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BWS III Sulteng. Hasil assesment di lapangan akan diteruskan ke pihak BWS III agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.