Liputan : Eli Leu
Beritaplano, Parigi Moutong – Balai Bahasa Sulawesi Tengah melakukan kegiatan pengambilan data pemetaan Sastra di Parigi Moutong, selama sepekan dimulai dari 25 – 30 Agustus 2020.
Ketua tim pengambilan data pemetaan Sastra, Deni Karsana S.S,M.A yang ditemui disela-sela kesibukannya, Rabu (26/8/2020) mengatakan, pengumpulan data sastra meliputi sastra lama, sastra modern dan sastra lisan.
Kata dia, data ketiga komponen ini, dikumpulkan dari berbagi sumber seperti diantaranya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusaka), Taman Bacaan dan Sanggar Seni dan pihak terkait lainnya. Kata dia, di Dispusaka khususnya di Bidang Arsip pihaknya mencari tahu informasi terkait peninggalan (warisan) berupa manuskrip yang masuk dalam kategori sastra lama.
Sedangkan kata dia, untuk sastra modern diantaranya adalah hasil karya yang dihasilkan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM), para pegiat atau komunitas literasi juga pegiat seni.
“Mengumpulkan data literasi juga menjadi bagian penting dari pemetaan sastra. Tim kami mendatangi beberapa komunitas, pegiat literasi dan pengelola taman baca untuk mengumpulkan hasil tulisan. Misalnya antologi puisi atau cerita rakyat, juga tulisan lainnya yang menjadi karya,” jelasnya.
Lanjut Deni Karsana, pihaknya juga membutuhkan informasi dari tokoh adat, pemerhati budaya atau penutur yang masih mengetahui dan memahami secara persis tentang sastra lisan di Parigi Moutong.
“Bukan hanya di Parigi Moutong, kami juga mengumpulkan data di daerah lain nantinya,” ujarnya.
Outputnya kata dia, hasil pengumpulan data pemetaan sastra di daerah-daerah nantinya akan menjadi peta sastra Sulawesi Tengah.
Diketahui, untuk pemetaan Sastra di Parigi Moutong selain Deni Karsana S,S, M.A juga dibantu St.Rahma S,S, M.Pd selaku anggota tim.