Laporan : Faradiba
Berita Parigi Moutong – Dinilai akan mengancam pemukiman warga, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, lakukan penanganan normalisasi di lima lokasi sungai di wilayah utara.

Melansir PUParigiMoutong.com Plt Kepala Dinas PUPRP Parigi Moutong, Rivay, ST M.Si mengatakan, kelima lokasi sungai yang dilakukan normalisasi yakni, sungai cabang tiga di Bolano Lambunu, sungai Desa Karya Mandiri, sungai Ogomolos di Kecamatan Mepanga, sungai Tilung dan sungai Silutung.
Penanganan normalisasi dilakukan kata Rivay, karena diketahui lima lokasi sungai yang dimaksud saat ini dihawatirkan mengancam pemukiman warga.
Bahkan, jika banjir melanda tak hanya mengancam pemukiman warga, namun dihawatirkan sungai itu akan mengancam fasilitas publik yang ada.
Melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA), pihaknya mengerahkan alat berat Excavator. Adapun sungai yang akan ditangani terlebih dulu yakni sungai cabang tiga di Bolano Lambunu.

“Setelah dari sungai cabang tiga Bolano Lambunu, alat akan dikerahkan menuju sungai Desa Karya Mandiri. Kemudian ke sungai Ogomolos, setelah itu sungai tilung dan silutung,” kata Rivay.
Meskipun pihaknya diperhadapkan dengan anggaran yang sangat minim akibat pemangkasan anggaran untuk penanganan Covid-19, namun pihaknya tetap akan melakukan normalisasi di lima sungai.
“Normalisasi harus dilakukan secepatnya, meski dengan kondisi keuangan yang terbatas. Sebab air sungai sudah mengancam pemukiman warga dan fasilitas publik dilokasi tersebut,” tutup Rivai seperti yang dilansir dari PUParigiMoutong.com.
Diberitakan sebelumnya, salah satu fokus prioritas program Dinas PUPRP Kabupaten Parigi Moutong, yakni pembangunan baru jembatan sungai cabang 3 di Kecamatan Bolano Lambunu.
Plt Kepala Dinas PUPRP Parigi Moutong, Rivai, ST M.Si saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyusun perencanaan proram 2021. Salah satu yang diprioritaskan dalam perencanaan adalah jembatan sungai cabang tiga Bolano Lambunu.
“Jembatan cabang tiga itu menjadi prioritas kita di dinas PUPRP, yang akan dimasukan dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021. Tahun ini sudah dimasukan dalam perencanaan,” ujar Rivay.
Rivay menjelaskan, pembangunan jembatan yang dianggarkan melalui DAK tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 9 Miliar.