Menu

Mode Gelap

Parlemen · 30 Sep 2020

Agar Tidak ‘Bocor’, Dishub  Diminta Analisa Target Real Pendapatan Parkir


					dok. Rapat Pansus Perbesar

dok. Rapat Pansus

Liputan : Eli

Beritaplano, Parigi Moutong – Ketua Pansus Raperda pendapatan pajak dan retribusi daerah DPRD Kabupaten Parigi Moutong, H. Suardi meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Parigi Moutong menganalisa target real pendapatan dari objek parkir.

banner DiDisdik

Hal ini kata dia, sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari objek pengelolaan parkir.

“Tempatkan orang Pemda (OPD) satu bulan di lapangan agar bisa dianalisa berapa besaran pendapatan parkir di satu pasar. Jika sudah diketahui, maka dapat diprediksi berapa target yang akan diberikan kepada pengelola. Misalnya akan diberikan kepada desa, bisa dibuatkan MoU,” jelas H.Suardi saat memimpin rapat Pansus, Rabu (30/9/2020) kemarin.

Dikatakannya, seumpama Pasar Tolai yang sebagian lokasinya dikategorikan sebagai pasar desa,  bisa diprediksi berapa pendapatan parkir dalam sehari.

“Sebenarnya berdasarkan kategori, pasar desa satu kali satu minggu. Pasar Tolai itu sudah tidak bisa disebut pasar desa sebab aktivitas jual belinya setiap hari,” ujar Politisi Demokrat itu.

banner Dinas Kesehatan

Sementara itu, Leli Pariani selaku sekretaris Pansus menambahkan agar OPD terkait bisa bekerjasama dengan desa dalam hal pengelolaan parkir agar ada penerapan konsep pemberdayaan.

“Bisa sama-sama saling menguntungkan. Disatu sisi masyarakat juga bisa diberdayakan untuk ekonominya, disisi lain OPD terbantu karena desa bisa kelola. Tinggal dibuatkan MoU yang jelas dan manajemennya harus rapi juga ada target PAD yang harus disetor ke pemerintah,” tandasnya.

Terkait MoU, perwakilan bagian Hukum dan Perundang-Undangan Pemda Parigi Moutong, Darwis Sududi SH mengatakan, sebaiknya Pemda menyiapkan fasilitas sebelum menetapkan besaran retribusi pada objek tertentu. Sebab retribusi sebagai sumber pendapatan daerah perlu memiliki dasar yang jelas dalam proses pungutannya.

Sementara itu, Kepala Dishub Parigi Moutong, Joni Tagunu yang ditemui usai rapat mengatakan, jika melihat dari target tahun ini dari objek pendapatan parkir bisa mencapai Rp 100 juta, jika rata-rata satu titik Rp 1,8 – 2 juta per bulan.

Hanya saja kata dia, perlu dimanajemen dengan lebih baik lagi, mengingat masih ada keluhan terhadap petugas parkir tidak memberikan karcis atau tidak menggunakan rompi sebagai tanda pengenal.

“Maka itu kami sampaikan, kalau tidak diberi karcis diminta agar tidak ada kebocoran disana,” tutupnya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Beri Kuliah Mahasiswa S3, Bamsoet Ingatkan Pentingnya TAP MPR Atasi Kebuntuan Politik

24 Juni 2023 - 19:04

Murah Tapi Hasilnya Maksimal, Firman Ajak Petani Gunakan Biosaka

10 Juni 2023 - 21:22

Bamsoet Didapuk Jadi Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Hukum Unpad

1 Maret 2023 - 22:31

Biaya Haji 2023 Diketok Rp 49,8 Juta, Jemaah Tunda 2020-2021 Tak Perlu Rogoh Kocek Lagi

15 Februari 2023 - 09:20

Penuhi Kebutuhan Dunia Kerja, Tingkatkan Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi

3 Februari 2023 - 15:14

Gobel: Pemuda Gorontalo Siap Direkrut Untuk Bekerja Dan Berlatih Di Jepang

18 Januari 2023 - 19:38

Trending di Parlemen